Minggu, 18 Juli 2010

KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Saat ini pemerintah sedang menerapkan beberapa usaha untuk meningkatkan mutu guru di Indonesia dengan kompetensi, kualifikasi dan sertifikasi. Oleh karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan mutu guru tersebut yaitu seorang guru harus mengetahui keterampilan-keterampilan apa saja yang harus dimiliki seorang guru agar tujuan proses belajar mengajar dapat dicapai.

2. Tujuan

Tujuan penulisan makalah keterampilan dasar mengajar ini adalah untuk memperlancar proses belajar mengajar agar dalam proses belajar mengajar tersebut tidak terjadi kebosanan karena suasana pembelajaran yang monoton dan tidak menyenangkan.

3. Ruang Lingkup

Kerampilan dasar mengajar ini oleh penulis diterapkan kepada para calon tenaga pengajar yang merupakan sebuah tuntutan agar seorang guru harus mengetahui dan memiliki keterampilan-keterampilan dasar yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

BAB II

PEMBAHASAN

Guru merupakan penentu keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu, seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan dari proses belajar mengajar yang telah dirumskan dapat tercapai. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa keterampilan mengajar yang harus dimiliki seorang guru.

1. Keterampilan Bertanya

Bertanya di dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi dan meningkatkan kemampuan berfikir.

Pertanyaan yang dirumuskan dan digunakan dengan tepat akan menjadi alat komunikasi yang ampuh antara guru dan siswa. Pada hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan multi arah.

Ada 4 jenis pertanyaan yang dapat kita gunakan dalam melaksanakan tugas pembelajaran (1) pertanyaan permintaan (2) pertanyaan mengarahkan atau menuntun dan (3) pertanyaan yang bersifat menggali serta (4) pertanyaan retoris. Selain itu ada juga pertanyaan inventori yang terdiri dari 3 jenis yaitu (1) pertanyaan yang mengungkap perasaan dan pikiran (2) pertanyaan yang menggiring siswa untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan pikiran dan perbuatan dan (3) pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi akibat-akibat dari perasaan, pikiran dan perbuatan. Pertanyaan-pertanyaan berguna untuk memacu gagasan peserta didik misalnya dalam hal memancing gagasan/ide peserta didik dalam memecahkan masalah

Ada beberapa fungsi pertanyaan dalam proses belajar mengajar, diantaranya.

a. Memberikan motivasi kepada siswa untuk berfikir dan memecahkan masalah dengan kemampuan sendiri.

b. Memberikan motivasi kepada siswa untuk erperan akatif dalam proses belajar mengajar.

c. Memberikan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang dihadapi atau dibicarakan.

d. Menuntun proses berfikir siswa karena dengan pertanyaan-pertanyaan yang baik dapat memantu siswa untuk menentukan jawaban yang baik.

e. Memusatkan perhatian siswa terhadap siswa yang dibahas.

Mohammad Ujer Usman, mengemukakan dalam ukunya Menjadi Guru Profesional, bahwa pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif terhadap siswa, diantaranya.

a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatau masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan.

c. Mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu semdiri sesungguhnya dalah bertanya.

d. Menuntun proses berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaan yang baik.

e. Seorang guru dalam mengajukan pertanyaan harus memperhatikan beberapa komponen keterampilan bertanya itu:

1) Pertanyan harus jelas dan singkat.

2) Pemberian acuan sebbelum memberikan pertanyaan.

3) Pemindahan giliran.

4) Penyebaran untuk melibatkan sebanyak-banyaknya didalam pelajaran.

5) Pemberian waktu berfikir.

6) Pemberian tuntutan.

f. Menutup pertanyaan adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar.

2. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bebtuk respons, apakah bersifat verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, baik yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi sipenerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan ataupun koreksi.

a. Tujuan pemberian penguatan

1) Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran

2) Merangsan dan meningkatkan motivasi belajar

3) Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang produtif.

b. Jenis-jenis penguatan

1) Pengutan verbal

Pengutan verbal adalah penguatan yang biasanya diungkapkan dengan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan, dan sebagainya.

2) Penguatan nonverbal

a) Penguatan gerak isyarat

b) Penguatan pendekkatan

c) Penguatan dengan sentuhan (contact)

d) Penguatan dengan kegiatan yang menyenagkan

e) Penguatan berupa symbol atau benda

c. Prinsip penggunaan penguatan

1) Kehangatan dan keantusiasan

2) Kebermaknaan

3) Menghindari penggunaan respons yang negatif

d. Cara menggunaan penguatan

1) Penguatan kepada pribadi tertentu

2) Pebguatan terhadap kelompok

3) Pemmberian Penguatan dengan segera

4) Variasi dalam penggunaan.

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

a. Pengertian

Variasi stimulasi adalah suatau kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi mengajar yang ditunjukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan , antusiasme, serta penuh partisipasi.

b. Tujuan variasi mengajar

1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar.

2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.

3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.

4) Member kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.

5) Mendorong peserta didik untuk belajar

c. Prinsip penggunaan

1) Variasi hendaknya digunaan dengan satu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang henda dicapai.

2) Variasi harus digunnaan dengan lancar dan berkesinamungan sehingga tidak merusak perhatian siswa dan tida mengganggu pelajaran.

3) Direncanakan secar baik dan secara eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran atau sattuan pelajaran.

d. Komponen-komponen variasi mengajar

1) Variasi gaya mengajar

a) Variasi suara

b) Penekanan (focusing)

c) Pemberian waktu (pausing)

d) Kontak pandang

e) Gerakan anggota badan (gesturing)

f) Pindah posisi

2) Variasi media dan bahan ajar

a) Variasi media pandang

b) Variasi media dengar

c) Variasi media taktil

3) Variasi interaksi

4. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk itu ada hubungannya yang satu dengan yang lain.

a. Tujuan memberikan penjelasan

1) Membimbing siswa untuk dapat memahami hokum, dalil, fata, definisi, dan prinsip secara obyektif dan bernalar.

2) Melibatkan siswa untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan.

3) Untuk mendapatkan alikan dari murid mengenai tingkat pemahaman dan untu mengatasi kesalahpahaman mereka.

4) Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti-ukti pemecahan.

b. Alasan perlunya keterampilan menjelaskan diskusi oleh guru

1) Meningkatkan keefektifan pemicaraan agar benar-benar merupakan penjelasan yang bermakna bagi siswa.

2) Penjelasan yang diberikan oleh guru kadang tidak jelas lagi bagi muridnya, hanya jelas bagi guru itu sendiri.

3) Tidak semua murid dapat menggali sendiri pengetahuan dari uku atau sumber lainnya.

4) Kurangnya sumber yang tersedia yang dapat dimanfatakan boleh murid dalam belajar.

c. Komponen-komponen keterampilan menjelaskan

1) Merencanakan

2) Penyajian

5. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pembelajaran

a. Membuka pelajaran

Membuka pelajaran adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencipatakan prokondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang aan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar , kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya.

Tujuan membuka pelajaran adalah untuk menyiapan mental siswa agar siapa memasuki persoalan yang akan dipelajari atau dibicarakan.

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:

a. Menarik perhatian siswa. Banyak cara yang dapat digunakan untu menatik perhatian siswa anatar lain:

- Gaya mengajar guru

- Penggunaan alat bantu pengajaran

- Pola interasi yang bervariasi

b. Menimbulakan motivasi dengan cara:

- Disertai kehangatan dan keantusiasan

- Menimbulkan rasa ingin tahu

- Mengemukakan ide yang bertentangan

- Memperhatiakan minat siswa

c. Memberi acuan melalui berbagai usaha seperti:

- Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas

- Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan

- Meningkatkan masalah pokok yang aan dibahas

- Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

d. Membuat kaitan atau hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari dengan pengalaman da pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

b. Menutup pelajaran

Menutup pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti. Menutup pelajaran juga dapat dilakukan pada akhir setiap penggal kegiatan, misalnya mengakhiri kegiatan diskusi, tanya jawab, menindaklanjuti pekerjaan rumah yang telah dikerjakan siswa dan lain-lainnya.

Kegiatan menutup pelajaran dilakukan dengan maksud untuk memusatkan perhatian siswa pada akhir penggal kegiatan atau pada akhir pelajaran, misalnya merangkum atau membuat garis besar materi yang baru saja dibahas, mengkonsolidasikan perhatian siswa pada hal-hal pokok dalam pelajaran yang sudah- dipelajari, dan mengorganisasikan semua kegiatan ataupun pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu kebulatan yang bermakna untuk memahami esensi pelajaran itu.

Cara yang dapat dilakukan guru untuk menutup pelajaran adalah:

1) Meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan memuat ringkasan.

2) Mengvaluasai, bentuk evaluasi yang dapat digunakan guru antara lain ialah:

- Mendemonstrasikan keterampilan

- Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

- Mengeksplorasikan pendapat siswa sendiri

- Memberiakan soal-soal sendiri

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang diinforrmasikan dengan berbagai pemahaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.

Diskusi kelompok kecil merupakan salah satu format pembelajaran yang mempunyai ciri-ciri :

a. Melibatkan 3 - 9 orang siswa setiap kelompoknya

b. Mempunyai tujuan yang mengikat,

c. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, dan

d. Berlangsung menurut proses yang sistematis.

Ada beberapa keterampilan yang harus diperhatiakan guru dalam komponen beberapa keterampilan membimbing diskusi.

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi.

b. Memperluas masalah

c. Menganalisis pandangan siswa

d. Meningkatkan cara berfikir

e. Menyearkan kesempatan berpartisipasi

f. Menutup diskusi

g. Hal-hal yang harus dihindari

7. Keterampilan Mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal biasa yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa yang bekerja atau belajar secara perorangan. Format mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya, adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran.

Setiap guru dapat menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi), kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan perlu dikuasai guru karena penerapannya dapat memenuhi kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda. Selain itu, pembelajaran kelompok kecil dan perorangan memberi kemungkinan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat antara guru dengan siswa, terjadinya proses saling belajar antara siswa yang satu dengan lainnya, memudahkan guru dalam memantau pemerolehan belajar siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dapat menumbuhkembangkan semangat saling membantu, serta memungkinkan guru dapat mencurahkan perhatiannya pada cara belajar siswa tertentu sehingga dapat menemukan cara pendekatan belajar yang sesuai bagi siswa tersebut.

a. Hakikat pengajaran

Hakikat pengajaran adalah:

- Terjadinya hubungan emosional antara guru dengan siswa dan juga dengan siswa dengan guru.

- Siswa belajar sesuai dengan kecepatan dan emampuan masing-masing.

- Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya, dan

- Siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar.

b. Peran guru dalam pengajaran

1) Organisasi kegiatan belajar mengajar

2) Sumber informasi (nara sumber) bagi siswa

3) Motivasi bagi siswa untuk belajar

4) Penyedia materi dan kesempatan belajar (falisitator) bagi siswa

5) Pemimbing, kegiatan belajar siswa (konselor), dan

6) Peserta kegiatan belajar.

Beberapa komponen keterampilan mengajar kelompok kkecil dan perseorangan.

a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi

b. Keterampilan mengorganisasi

c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar

BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Guru merupakan penentu keberhasilan proses belajar mengajar, oleh sebab itu, seorang guru harus memiliki beberapa keterampilan agar tujuan dari proses belajar mengajar yang telah dirumskan dapat tercapai. Keterampilan yang harus dimiliki seorang guru ialah:

1. Keterampilan Bertanya

Bertanya di dalam proses belajar mengajar merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi dan meningkatkan kemampuan berfikir.

2. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bebtuk respons, apakah bersifat verbal yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, baik yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi sipenerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan ataupun koreksi.

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

Variasi stimulasi adalah suatau kegiatan guru dalam mengenal konteks interaksi mengajar yang ditunjukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukan ketekunan , antusiasme, serta penuh partisipasi.

4. Keterampilan Menjelaskan

Keterampilan menjelaskan dalam pengajaran adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk itu ada hubungannya yang satu dengan yang lain.

5. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pembelajaran

Membuka pelajaran adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk- mencipatakan prokondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang aan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar , kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Sedangkan menutup pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan inti.

6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang diinfohrmasikan dengan beragai pemahaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah.

7. Keterampilan Mengajar kelompok kecil dan perseorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini adalah bila jumlah siswa yang dihadapai guru terbatas, yaitu berkisar antara 3-8 orang untuk satu kelompok kecil dan seorang untuk perseorangan.

DAFTAR PUSTAKA

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Quantum Teaching.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=26